R144. Kredit: NASA, ESA |
Hasil penelitian ini, yang dipimpin oleh astronom Hugues Sana dari University of Amsterdam dan sarjana mahasiswa Tayo van Boeckel, telah diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Letters.
Bintang biner masif R144 dapat ditemukan di daerah luar dekat daerah pembentuk bintang 30 Doradus di Awan Magellan Besar. Sejumlah bintang yang sangat terang dapat ditemukan di pusat daerah itu dengan pola karakteristik garis spektrum.
R144 adalah sumber cahaya terang secara visual dari jenis ini di wilayah pembentukan bintang 30 Doradus dan memancarkan sinar-X dengan kuat. Ini adalah indikasi bahwa R144 adalah bintang biner. Anggapan ini telah dikonfirmasi berkat penemuan periodik perubahan (orbital) dalam spektrum.
Spektrum dari R144 telah diperoleh dengan spektrograf X-shooter pada Very Large Telescope (VLT) dari European Southern Observatory (ESO). X-shooter adalah salah satu spektrograf paling sensitif di Bumi dan dapat mengamati cahaya dari ultraviolet melalui inframerah dalam satu bidikan.
"Identifikasi kandidat ini akan menjadi tantangan besar tanpa X-shooter. Spektograf ini membuat pengamatan jauh lebih mudah dan jauh lebih efisien, terutama karena waktu pengamatan kurang dibutuhkan untuk mencakup rentang spektrum besar," jelas Sana.
Spektrum membentuk 'sidik jari' dari bintang. Dari perubahan bentuk dan posisi garis spektrum menjadi jelas bahwa R144 adalah bintang biner. NGC 3603-A1 sebelumnya dikenal sebagai biner bintang yang paling besar, dengan total massa yaitu sebesar 212 kali massa Matahari. Namun rokor itu terkalahkan oleh R144.
Bintang biner adalah sebuah sistem bintang yang terdiri dari dua bintang yang terikat secara gravitasi satu sama lain di dalam sebuah orbit mengelilingi sebuah titik pusat massa bersama. [physc]