Info Astronomy — Laporan terbaru dari NASA mengonfirmasikan tren pemanasan global dalam jangka panjang. Tahun lalu (2012) tercatat sebagai tahun terpanas kesembilan sepanjang sejarah sejak 1880. Sembilan tahun terpanas dalam jangka waktu 132 tahun terjadi di atas tahun 2000, dimana 2010 dan 2005 tercatat sebagai tahun paling panas.
Hal ini terungkap dari berita NASA yang dirilis Selasa (15/1). Lembaga NASA, Goddard Institute for Space Studies (GISS) di New York, memantau suhu permukaan bumi dan melaporkannya secara berkala.
Para ilmuwan NASA di Goddard Institute for Space Studies (GISS) membandingkan temperatur bumi rata-rata setiap tahun dengan suhu rata-rata antara tahun 1951 hingga 1980. Hasil perbandingan ini menunjukkan, suhu bumi saat ini terus meningkat dibanding beberapa dekade lalu.
Rata-rata suhu bumi pada 2012 adalah 14,6 derajat Celsius, atau meningkat 0,6 derajat C dibanding pertengahan abad 20-an. Rata-rata suhu bumi – menurut analisis NASA terbaru – telah naik sekitar 0,8 derajat Celcius sejak 1880.
Para ilmuwan menegaskan, pola cuaca akan selalu menyebabkan fluktuasi suhu bumi dari tahun ke tahun. Namun kenaikan konsentrasi emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu bumi dalam jangka panjang yang tidak bisa terelakkan lagi. Sehingga suhu rata-rata pada dekade ini dipastikan akan lebih tinggi dari dekade sebelumnya.
Konsentrasi CO2 di atmosfer bumi pada 1880 adalah 285 PPM (parts per million). Pada 1960, konsentrasi CO2 yang diukur di Mauna Loa Observatory milik NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) sudah mencapai 315 PPM. Saat ini, konsentrasi CO2 di atmosfer sudah melampaui 390 PPM – jauh di atas batas aman yang 350 PPM.
Mari bersama kita jaga wahana antariksa raksasa milik kita yang disebut Bumi ini agar tercipta kehidupan yang lebih baik.