Info Astronomy — Setiap planet berbatu kemungkinan memiliki samudra air dalam bentuk cair tak lama setelah pembentukan, menunjukkan bahwa planet asing di seluruh alam semesta berpotensi layak huni.
Blok bangunan planet berbatu mengandung lebih dari air yang cukup untuk lautan benih.
"Kelayakhunian akan menjadi jauh lebih umum daripada yang kita pikir sebelumnya," kata Elkins Tanton saat berbicara pada Konferensi Ilmu 44 Lunar and Planetary di The Woodlands, Texas, 18 Maret 2013.
Membuat lautan awal
Analisis batuan Bumi kuno menunjukkan bahwa planet kita sendiri memiliki lautan air cair setidaknya 4,4 miliar tahun yang lalu, Elkins Tanton mengatakan - hanya 160 juta tahun atau lebih setelah kelahiran tata surya kita.
Air ini datang terutama dari planetisimal yang menyatu bersama untuk membentuk Bumi di masa lalu ketimbang dari dampak komet, karena beberapa peneliti sebelumnya percaya akan hal itu, ia menambahkan.
Sementara air dari komet mungkin membuat kontribusi berikutnya, "itu tidak diperlukan," kata Elkins Tanton, mengutip studi model blok bangunan planet. "Anda dapat membuat air laut tanpa komet."
Lautan primitif sepertinya terbentuk dalam proses tahapan, Elkins Tanton menjelaskan. Air mendidih pertama keluar dari batuan cair meliputi planet terestrial baru lahir yang memanas oleh dampak akresi, menciptakan suasana yang beruap. Atmosfer ini kemudian runtuh sebagai planet yang mendingin, air kembali ke permukaan dan menghasilkan sebuah samudera.
"Konsekuensi dari hal ini adalah bahwa, dalam sistem planet di mana saja di alam semesta kita, jika itu terbuat dari bahan berbatu dengan kadar air mirip dengan kita, setiap planet berbatu akan dimulai dengan memiliki air laut," kata Elkins Tanton.
