Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Meteor di Rusia Merupakan Rudal Amerika Serikat?

Meteor di Rusia Merupakan Rudal Amerika Serikat?


Info Astronomy — Dampak berita global dari meteorid yang menghujani Chelyabinsk di Rusia, baru-baru ini telah jauh melampaui dampak fisik yang sebenarnya dari objek-objek itu, mengingatkan kita betapa cepat informasi, dan disinformasi dapat menyebar melalui internet.

Dalam beberapa menit, teori-teori alternatif berjatuhannya meteorid mulai beredar bahwa objek-objek yang terlihat dalam video itu telah ditembak jatuh oleh rudal pertahanan udara Rusia untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Teori ini tampaknya berasal dari sebuah laporan surat kabar lokal Znak, yang mengutip "sumber militer" anonim yang menyatakan bahwa benda itu dicegat oleh unit pertahanan udara di pemukiman Urzhumka dekat Chelyabinsk.

Menurut sumber itu, sebuah tembakan salvo rudal menghantam meteorit hingga cerai berai di ketinggian 20 kilometer, hamburan puing-puingnya terbakar di wilayah tersebut.

Russia Today mengutip laporan itu dan mempostingnya di internet, dan menambahkan bahwa "Kantor berita Regnum mengutip satu sumber militer yang mengklaim bahwa kondensasi uap jejak meteorid merupakan fakta bahwa meteorit itu dicegat oleh pertahanan udara." Dalam beberapa jam, cerita ini telah di-tweet dan retweet ribuan kali di Twitter.

Sementara itu, Kementerian Darurat Regional Rusia membantah pertahanan udara militernya terlibat dalam insiden itu.

Saksi di sebuah kota 50 kilometer dari Chelyabinsk, di mana meteor diperkirakan telah ditembak, mengatakan mereka melihat benda melesat, tiba-tiba terbakar, pecah dan jatuh ke tanah. Mereka kemudian menggambarkan sebuah awan hitam telah menggantung di atas kota.

Saksi di Chelyabinsk sendiri mengatakan bahwa udara menjadi berbau seperti mesiu setelah objek-objek itu jatuh.

Teori-teori konspirasi berkembang pasca meledaknya meteor di udara Kota Chelyabinsk, Rusia Tengah, kemarin. Media-media Rusia berspekulasi itu bukanlah meteor, tapi uji coba senjata baru pihak militer. Ada juga yang menyebut ledakan di udara itu adalah tumbukan rudal negara tertentu yang dicegat sistem pertahanan udara Rusia.

Spekulasi lain datang dari Vladimir Zhirinovsky politisi ultra nasionalis Rusia yang menyebut peristiwa di Rusia Tengah itu bukanlah meteor yang jatuh melainkan senjata baru yang dikembangkan Amerika Serikat.

"Sangat primitif jika menyebut peristiwa di Chelyabinsk adalah meteor yang jatuh. Yang meledak kemarin adalah senjata, buatan manusia," kata dia.

Seperti dilansir media lokal Rusia RT.com, pernyataan Zhirinovsky ini didasarkan pada perkembangan terbaru terkait percobaan nuklir Korea Utara. Disebutnya, awal pekan ini John Kerry Menlu AS berusaha menghubungi Sergey Lavrov Menlu Rusia lewat telephone untuk menginformasikan perkembangan terbaru plot politik internasional rancangan AS yang kemungkinan berpengaruh buat Rusia. Tapi upaya menghubungi Menlu Rusia itu gagal. Kerry hanya berhasil menghubungi Menlu Korsel dan Menlu China. "Kerry berusaha memberitahu Lavrov tentang senjata baru AS, tapi gagal. Apa yang kita saksikan di Rusia Tengah adalah senjata baru AS," kata dia.

Spekulasi Zhirinovsky itu dicemooh publik Rusia. Selama ini politisi dari Partai Demokrat Liberal itu memang terkenal dengan komentar-komentar 'ngawur' dan provokatif. Dia bahkan pernah dikecam dunia di era 1990-an karena berjanji berperang melawan Amerika Serikat dan memulai Perang Dunia ketiga jika berhasil mendapatkan kursi di parlemen Rusia.

Roscosmos lembaga penelitian luar angkasa Rusia dalam pernyataan resminya menyebut peristiwa di Chelyabinsk, Rusia Tengah adalah meteor yang jatuh. Tapi media-media lokal Rusia menyebut ledakan meteor di udara adalah akibat bekerjanya sistem pertahanan udara Rusia.

Surat kabar lokal Znak mengutip berbagai sumber di militer Rusia yang menyebut rudal yang ditembakkan militer berhasil mengancurkan meteor itu berkeping-keping di ketinggian 19 ribu meter sebelum jatuh ke bumi menimbulkan kerusakan besar.

Sumber militer lainnya yang dikutip Regnum News Agency menyebutkan pecahan-pecahan kecil meteor yang jatuh ke bumi itu membuktikan meteor telah dicegat oleh rudal. [PR/SS]

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.